Pengertian Kurapuntur

KURAPUNTUR : JURUS BARU PENGOBATAN TRADISIONAL CINA Akupuntur atau tusuk jarum adalah salah satu metode pengobatan negeri tirai bambu...

Kamis, 02 Februari 2017

Pengertian Kurapuntur


KURAPUNTUR : JURUS BARU PENGOBATAN TRADISIONAL CINA
Akupuntur atau tusuk jarum adalah salah satu metode pengobatan negeri tirai bambu yang telah digunakan sejak 2000 tahun yang lalu. Pada awal dipakainya metode ini, hanya sekitar 365 titik akupuntur. Setelah mengalami mengalami perkembangan lebih dari 2000 tahun, teknik pengobatan ini terus mengalami perkembangan. Bahkan hingga saat ini, teknik akupuntur mengalami berbagai penyempurnaan, seperti teknik yang baru ditemukan pada tahun 1990-an yang bernama Kurapuntur. 
       
Kurapuntur bisa disebut ilmu akupuntur modern karena teknik ini ditemukan pada tahun 1990-an oleh Profesor Dr. Bo Zhi Yun, seorang pakar akupuntur dari Cina. Teknik ini berdasarkan dari penelitian selama 20 tahun yang dilakukan sang profesor, kesimpulan yang diperoleh yaitu banyak pasien lebih cepat sembuh atau memberikan reaksi positif ketika ia diberikan terapi di daerah perut. Hasil ini didukung keyakinan bahwa selama kandungan, janin mendapatkan suplai makanan serta oksigen dari ibu melalui tali pusar, sehingga bagian perut dipercaya sebagai pusat Chi (energi). Ketika bayi lahir dan berkembang dewasa, perut juga masih menjadi pusat sistem kontrol tubuh dalam pengobatanTradisional Chinesse Medicine (TCM).
      Walaupun teknik pengobatan ini telah berkembang selama lebih dari 10 tahun, tapi Kurapuntur baru masuk ke Indonesia pada akhir 2004. Seperti namanya, teknik Kurapuntur ini memang berbentuk kura-kura. Bentuk kura-kura akan terlihat jika titik-titik meredian jarum akupuntur yang berada di atas perut pasien tersebut dihubungkan. Jika telah membentuk tubuh kura-kura penuh, maka masing-masing bagian tubuh Kurapuntur memiliki beberapa manfaat. 
            Kepala Kura-kura :
Mengobati penyakit pada sekitar kepala, mata, hidung, otot muka dan pencernaan. 
Tangan Kura-kura :
Mengobati penyakit pada tangan seperti pegal-pegal, kesemutan, kelumpuhan serta sakit pada daerah pundak.
Kaki Kura-kura :
Mengobati penyakit pada kaki seperti pegal-pegal, kesemutan, kelumpuhan dan sakit pada daerah pinggang.
Perut Kura-kura :
Mengobati keluhan susah buang air besar, hipertensi, menurunnya daya tahan tubuh, gangguan seksual, hernia dan gangguan percernaan.
Ekor kura-kura :
Mengobati gangguan gangguan seksual yang meliputi, prostat, sakit pada saluran kemih dan sciatica. 
      Selain menjalani terapi Kurapuntur,  pasien yang datang biasanya juga dianjurkan untuk menkonsumsi air dari rebusan tempurung kura-kura. “Selain untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan berfungsi sebagai tonikum, air rebusan tempurung kura-kura juga bermanfaat meningkatkan kadar kalsium bagi pasien yang mengalami kerapuhan tulang”, tutur Budi Sugiarto Widjaya, MD.TCM.
      Budi yang membuka tempat praktek di daerah Daan Moot, Jakarta Barat ini mengatakan, “Kurapuntur juga berfungsi sebagai peningkat Chi, jika energi pada tubuh pasien diperkuat otomatis berbagai penyakit yang menyerang tubuh akan melemah.” Budi yang merupakan alumnus sebuah universitas di Cina ini juga menjelaskan, “Teknik Kurapuntur ini tidak memiliki efek samping, bahkan teknik ini aman digunakan oleh pasien dari berbagai tingkatan usia. Mulai dari anak-anak usia tiga tahun, hingga orang tua yang berusia sembilan puluh tahun.”
      Manfaat Kurapuntur ini ternyata telah dirasakan oleh salah seorang pasien. Ia mengatakan, “Sebelumnya mengalami gangguan tidak dapat mengontrol buang air kecil, akibatnya bisa buang air kecil setiap satu jam sekali.” Namun setelah menjalani terapi dengan teknik Kurapuntur selama tujuh kali, intensitas buang air kecilnya kini sudah mulai berkurang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar